Pages

Sunday, August 5, 2012

Renungan Ramadhan: Antara Doa dan Usaha

Kala itu malam tengah merajuk manja merdu merayu sang bulan agar melaju perlahan. Rupanyanya dia masih ingin bercengkerama dengan Sang Senja yang tak pernah bisa dia temui secara lama. Pertemuan mereka meski hanya sejenak setiap harinya, namun senantiasa meninggalkan kesan mendalam di antara keduanya.

"Wahai Sang Bulan berilah waktu sedikit lebih lama untuk kami kali ini." Rajuk Sang Malam merdu merayu.
"Baiklah tapi bantu aku merayu Sang Awan untuk menutupi aku sejenak. Bila tidak aku bisa kena masalah nanti. Tidak setiap hari aku bisa melanggar aturan Sang Waktu, Malam." Sahut Sang Bulan.
" Terima kasih atas pengertianmu, duhai Bulan. Aku sudah memikirkannya dan Sang Awanpun telah siap membantu." Sang Malam tersenyum ceria demi mendengar permohonannya dikabulkan oleh Sang Bulan.


Aku mengamati percakapan mereka dari balik jendela kamar sembari tersenyum. Namun begitulah realita kehidupan. Tak senantiasa seiring dan sejalan dengan harapan kita. Namun sesungguhnya akan selalu ada celah dan jalan bagi kita untuk memperjuangkannya. Petunjuk dan jalan akan senantiasa terbuka bagi yang percaya dan mau berusaha. Bukankah Dia telah berjanji seperti tersurat dalam firman-Nya:

....Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.... (QS Ar Ra'du ayat 11)

Bilamana Sang Pencipta sudah berjanji maka sesungguhnya kau tak perlu ragu atau bimbang. Kau hanya perlu sedikit lebih berusaha. Sesungguhnya doa saja tak akan cukup, kau juga perlu berusaha. Namun usaha tanpa doa juga akan kurang rasanya. Usaha tanpa doa apabila mendatangkan keberhasilan akan melenakan, membuat kita lupa dan takabur. Sehingga perlu ada keseimbangan di antara keduanya agar kita senantiasa menjadi makhluk yang bersyukur. Sesungguhnya syukur akan menambah nikmat dan berkah. Semoga kita senantiasa termasuk sebagai golongan hamba yang bersyukur.