Pages

Wednesday, November 7, 2012

Sebuah Perenungan: Menyederhanakan yang Tak Sederhana

Sesungguhnya hidup akan lebih mudah dan indah apabila kita mampu menyederhanakan segala persoalan. Pertanyaannya bisakah aku, kamu, kita ataupun kalian melakukannya? Seharusnya kita semua bisa. Mengapa? Karena tak ada yang tak mungkin bagi hati yang berkemauan.

Apabila kita dihadapkan pada persoalan yang pelik dan rumit dan kita ingin menyerderhanakannya maka mungkin saja langkah yang harus kita tempuh juga akan sama rumitnya bahkan terkadang akan lebih rumit. Namun sesungguhnya tak ada yang rumit bila kita mau berpikir jernih dengan nalar dan akal yang sehat. Kuncinya adalah ketenangan jiwa. Sebaiknya tidak terburu nafsu dan segera mengambil keputusan saat kita berada dalam kondisi panik. Step back, mundur sejenak, tarik nafas dalam-dalam, berusahalah untuk relax dan renungkanlah. Redakan terlebih dahulu gejolak emosi yang melanda. Saat kondisi jiwa kita mulai tenang maka segala logika akan tampak nyata. Logika akan menuntun kita untuk melihat segala sesuatunya secara utuh. Jika kita bisa melihat gambaran penuh atas setiap persoalan maka tak akan ada lagi kerumitan. Kita akan mampu menguraikan segala macam bentuk kekusutan dan membuatnya menjadi sebuah simpul sederhana.

Semudah itukah?
Hmmm... iya asal kau berkemauan dan bisa setenang mungkin. Itulah mengapa orang yang arif kebanyakan memiliki kepribadian tenang laksana telaga yang sunyi, nyaris seperti tak memiliki persoalan saja mereka kelihatannya. Namun sesungguhnya tak ada manusia yang tak memiliki problema. Semuanya pasti punya persoalan hanya saja bagaimana cara mereka menyikapinya.

Namun benarkah bahwa setiap persoalan dapat disederhanakan?
Mungkin saja. Mengapa? Karena kadang kala ada persoalan yang memang sama sekali tak akan bisa kita urai, tak bisa dilogika, apalagi dicari jalan keluarnya. Namun kita masih bisa membuatnya menjadi lebih sederhana. Bagaimana caranya? Sebenarnya sederhana saja. Kuncinya doa dan sabar. Biarkan saja. Diamkan saja. Tak usah kau anggap itu sebagai masalah. Berpasrah dan berserah diri sepenuhnya pada Rabb Yang Maha Kuasa. Yakinlah persoalanmu akan terurai dengan sendirinya. Biarkan Dia yang menjawab dan menyelesaikannya. Kadang kala memang hanya itu langkah yang mungkin dan bisa kita tempuh. Karena kita hanya hamba yang memiliki keterbatasan. Biarkanlah tangan-Nya yang bekerja. Sederhana bukan? Lalu mengapa kau masih saja menganggapnya rumit? Semuanya menjadi sedemikian sederhana bukan?

Namun tunggu dulu. Tak semua orang bisa seperti ini. Tak sedikit pula orang yang justru punya kecenderungan untuk selalu memperumit masalah. Mereka akan membuat setiap persoalan menjadi semakin rumit dan bertele-tele. Hal yang paling sepelepun bisa jadi teramat sangat rumit dan pelik bagi mereka. Ribet sekali tampaknya. Bisa kau bayangkan betapa teramat sangat pelik dan menyedihkan kehidupan mereka ini. Hidup mereka layaknya seperti bencana saja. Penuh keluh kesah tanpa henti. Merana sekali tampaknya. Tersenyumpun akan terasa susah dan andaipun bisa akan tampak saja pahit rupanya.

Aku yakin kalian pasti tak mau masuk ke golongan orang-orang ini bukan?
Nah tunggu apalagi? Jika kalian ingin berbahagia dan hidup penuh ketenangan, mulailah untuk menyederhanakan segala hal. Mulailah dari hal yang kecil. Mulailah dari sekarang. Meski kadang kala harus kita akui bahwa menyederhanakan itu tak sederhana. Namun janganlah pula kau bilang rumit bilamana kau belum pernah mencobanya. Let's live our life in simply and happily way. Let's live it 'till the fullest.